Saat Nyali Jadi Nyawa: Inter Percaya Diri Hadapi Barcelona

2025-05-04 16:55:36 By Ziga

Inter Milan belum menyerah. Kemenangan tipis 1-0 atas Hellas Verona pada pekan ke-35 Serie A, Minggu (4/5/2025), menjaga napas mereka dalam perburuan Scudetto.

Gol penalti Kristjan Asllani di menit ke-9 menjadi pembeda. Namun, jarak tiga poin dari Napoli yang bertengger di puncak klasemen masih menjadi penghalang.

Meski begitu, fokus Inter kini beralih ke Liga Champions. Leg kedua semifinal melawan Barcelona menanti di Giuseppe Meazza, dengan agregat sementara 3-3.

 

Percaya Diri dari Tanah Matador


Asisten pelatih Inter, Massimiliano Farris, menegaskan bahwa timnya punya kepercayaan diri tinggi setelah hasil imbang seru di leg pertama. “Ada kepercayaan besar. Kami bermain dengan keberanian melawan salah satu tim terbaik dunia, padahal kami datang dari situasi sulit,” ucapnya, seperti dikutip Football Italia.

Inter memang tampil berani di Spanyol. “Kami datang dengan rencana untuk memanfaatkan kelemahan-kelemahan Barcelona,” lanjut Farris.

Namun, dia juga mengakui tantangan besar menghadapi tim sekelas Barcelona. “Kami sadar mereka tim hebat yang senang menguasai bola dan beberapa kali menekan kami, jadi kami harus meningkatkan aspek itu,” ujarnya.

 

Harapan Tipis untuk Lautaro


Satu kendala bagi Inter adalah kondisi Lautaro Martinez. Sang striker masih dibayangi cedera otot jelang laga krusial ini.

“Memang tidak ada lesi, jadi ada sedikit harapan. Namun, saat ini, lebih besar kemungkinan dia tidak main,” ungkap Farris.

Dia menambahkan bahwa Inter akan melakukan segala cara agar Lautaro bisa tampil. “Ini pertandingan yang fundamental. Kami akan coba semuanya, tapi untuk sekarang, sayangnya lebih ke ‘tidak’,” katanya.

 

Strategi Redam Lamine Yamal


Salah satu pekerjaan rumah besar Inter adalah menghentikan Lamine Yamal. Pada leg pertama, sang winger muda memporakporandakan sisi yang dijaga Federico Dimarco.

“Kami sedang menonton ulang pertandingannya, mempelajarinya, dan akan berdiskusi dengan Simone untuk mencari solusinya,” ujar Farris.

Dia tak sungkan memuji pemain muda Barcelona itu. “Lamine Yamal luar biasa. Beberapa gerakannya seperti dari dunia lain. Kami harus coba membatasi dia. Semoga dia tidak bisa bermain dengan kualitas yang sama lagi,” tambahnya.

 

Membaca Pola Main Barcelona


Inter juga telah membandingkan gaya main Barcelona dengan Bayern Munchen. Di perempat final, Bayern menekan sepanjang laga, berbeda dengan Barcelona.

“Kami lihat Bayern menekan terus-menerus selama 90 menit di San Siro, sedangkan Barcelona terlihat kehilangan tenaga di babak kedua,” ujar Farris.

Barcelona dikenal bertahan dengan garis sangat tinggi. “Jika garis mereka mulai longgar, kami bisa manfaatkan itu. Banyak akan bergantung pada seberapa lama kami bisa menguasai bola,” jelasnya.

 

Realistis, tapi Siap Menyergap


Farris juga bicara soal peluang Scudetto yang semakin tipis. Napoli hanya butuh dua kemenangan dan satu hasil imbang dari tiga laga tersisa untuk mengunci gelar.

“Untuk saat ini, semuanya bukan lagi di tangan kami,” aku Farris jujur. “Tugas kami adalah menang di semua laga tersisa dan tidak menyesal di akhir.”

Dia menutup dengan satu pesan penting. “Kalau Napoli terpeleset, kami harus siap memanfaatkannya,” pungkasnya.