Madison Keys tampil gigih untuk menaklukkan Aryna Sabalenka pada final tunggal putri Australian Open, dengan skor 6-3, 2-6, 7-5 pada pertandingan di Rod Laver Arena, Melbourne, Sabtu.

Keberhasilan ini sekaligus menandai gelar Grand Slam perdana bagi petenis Keys, yang saat ini berusia 29 tahun.

Keys tampil gemilang untuk menekan Sabalenka, dan ia memenangi set pertama dalam waktu 35 menit.

Petenis Belarusia, Sabalenka, mulai memberi perlawanan pada set kedua. Sabalenka mampu mematahkan service Keys pada gim ketiga, dan kemudian menggenggam keunggulan 3-1.

Sabalenka selanjutnya kembali mematahkan service Keys melalui pukulan silangnya, dan ia memenangi set kedua setelah bertanding selama satu jam 20 menit.

Pada saat itu Sabalenka mampu melakukan pengaturan waktu untuk memukul bola dengan lebih baik. Tetapi Keys yang unggul pengalaman segera mampu kembali mengimbangi Sabalenka.

Pada kedudukan 5-6, Sabalenka melakukan service yang jika berbuah poin akan membuat pertandingan itu diteruskan dengan tiebreak. Namun hal itu tidak terwujud, Keys lantas sukses memaksimalkan dua match point yang dimilikinya.

Keys mampu mengatasi rasa gugup untuk memenangi gelar yang telah lama dinantikannya, saat ia melepaskan pukulan winner ke-29nya setelah bertanding selama dua jam dua menit.

"Saya telah begitu lama menginginkan ini dan saya telah berada di final Grand Slam lainnya, dan saya saat itu tidak menjadi pemenang. Saya tidak tahu apakah saya akan dapat kembali berada di posisi ini untuk berusaha kembali memenangi trofi," kata Keys seperti dikutip dari AFP.

Di sisi lain, Sabalenka menelan kekalahan pertamanya di final Australian Open sejak 2022. Meski demikian, ia turut berbahagia dengan pencapaian Keys.

"Pertama-tama, Madison, turnamen yang luar biasa. Anda berjuang begitu keras untuk mendapatkan trofi ini," kata Sabalenka.

"Saya benar-benar merasa seperti berada di rumah saat ada di sini, dan saya akan kembali dengan lebih kuat, dan melakukan yang terbaik untuk tahun depan," ujar dia menambahkan.